Di pasaran, kamu bisa menjumpai aneka macam bahan kemasan produk yang bervariasi harganya. Agar tidak salah pilih, kamu perlu mengenal kelebihan dan kekurangan kelebihan dan kekurangan bahan kemasan.

Pasalnya, setiap jenis bahan kemas memiliki karakteristik khusus yang perlu disesuaikan dengan desain kemasan dan produk yang dikemas.

Untuk menarik minat pembeli, sebuah produk perlu dikemas dengan bahan dan desain yang unik & kekinian. Oleh karena itu, pemilihan bahan kemas menjadi penting untuk membuat tampilan produk menjadi lebih menarik.

Peranan Kemasan bagi Produk

Bagi Anda yang menjalankan bisnis berjualan produk, baik dalam bentuk bubuk, biji, maupun cairan maka perlu lebih teliti dalam memilih jenis bahan kemasan dan mendesain kemasan. Pasalnya, efek kemasan cukup signifikan dalam penjualan produk.

Representasi produk yang dikemas

Kemasan bagian terluar yang langsung dilihat oleh konsumen sebelum melihat isinya. Umumnya, tampilan kemasan luar ini merepresentasikan kualitas produk yang ada di dalamnya meskipun tidak sepenuhnya benar.

Untuk menunjukkan kualitas produk, maka anda perlu mendesain kemasannya sedemikian rupa. Jika desain kemasan itu menarik, maka masyarakat pun makin berminat untuk membelinya.

Mempengaruhi angka penjualan

Hubungan antara bahan kemasan dengan desainnya cukup erat. Kombinasi yang tepat dari keduanya bisa mempengaruhi omzet penjualan. Jika desain kemasan kurang menarik tapi bahan kemasnya berkualitas bagus, maka produk akan terlindungi dengan baik. Namun, desain kemasan yang bagus tapi kualitas bahan kemasnya jelek, maka bisa menarik minat pembeli untuk membelinya.

Perkembangan teknologi packaging memunculkan inovasi baru terhadap desain dan material kemasan. Teknologi tersebut memudahkan produsen dan penjual produk untuk membuat desain kemasan yang eye catching.

Kesesuaian antara desain kemasan, bahan kemas, dan branding adalah kunci sukses dalam bisnis, baik B2B, B2C maupun B2G.

Untuk kemasan produk berkualitas, silahkan hubungi twinpackindonesia.com. Tersedia aneka ragam kemasan standing pouch, gusset, flat bottom dengan bahan aluminium, plastik dan kraft paper

Jenis Bahan Kemasan Produk

Bahan Kemasan/Bungkus Kopi yang Aman: Jenis & Kegunaan

Mengingat masalah material bungkus produk perlu diperhatikan dengan seksama. Maka kenali dulu jenis material yang umum dan baik digunakan untuk mengemas produk. Beberapa jenis material yang direkomendasikan adalah:

Kemasan kertas

Jenis bahan kemasan pertama yang digunakan untuk mengemas produk adalah kertas food grade. Umumnya material kertas ini digunakan untuk mengemas produk bubuk. Warna kemasan kertas Kraft  adalah coklat. Logo dan informasi produk tertera pada label kemasan yang dicetak dan ditempel di atas kertas tersebut.

Karakteristik dari kertas adalah kedap udara. Jenis kemasan ini lebih cocok untuk mengemas produk yang sifatnya sementara. Penjual dapat menggunakan kemasan dari material kertas untuk mengemas produk karena dipesan khusus oleh pelanggan. Setelah produk diterima, maka pelanggan diharapkan segera memindahkan produk tersebut ke wadah toples yang kedap udara.

Meski tidak bisa melindungi kualitas produk secara maksimal, namun kemasan ini bersifat ramah lingkungan. Pasalnya, material kertas mudah terurai secara alami. Tidak seperti plastik, styrofoam maupun material kemasan lain yang sulit untuk diurai oleh mikroorganisme.

Jenis material yang juga cukup sering digunakan untuk mengemas produk makanan ringan (snack) adalah kertas. Untuk mengemas makanan sebaiknya gunakan material kemasan kertas yang food grade.

Dilansir dari laman cyymc.com, Ada 4 jenis kertas yang sering digunakan untuk mengemas snack, yaitu:

  • kraft paper
  • coated paper
  • white cardboard
  • offset paper

Setiap jenis kertas memiliki kekakuan, kelenturan dan estetika yang berbeda. Sesuaikanlah produk anda dengan jenis kertas dan branding yang ingin anda angkat.

Kemasan plastik

Jenis material kemasan kedua yang kerap digunakan untuk mengemas produk adalah plastik transparan. Alasan menggunakan plastik adalah:

  • mudah didapatkan 
  • harganya murah
  • proses pengemasan mudah
  • daya tahannya kuat, bahkan bisa bertahan sampai tahunan. Resiko kerusakannya kecil karena tidak mudah sobek. 
  • bobotnya ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Kekurangan kemasan plastik adalah tidak ramah lingkungan karena sulit diuraikan oleh mikroorganisme.

Isunya, kemasan plastik menyumbang pencemaran lingkungan terbesar. Kekurangan lain dari plastik adalah sifatnya menyerap bau, sehingga aroma produk di dalamnya berkurang kesegarannya.

Salah satu jenis material yang sering digunakan oleh penjual/produsen makanan ringan adalah plastik. Ada banyak alasan mengapa material ini banyak dipilih produsen. Berikut diantaranya:

  • harga jenis kemasan plastik cukup ekonomis/murah
  • material plastik lebih mudah digunakan untuk pengemasan
  • tahan lama (awet) sehingga cocok untuk mengemas makanan

Karena alasan tersebut, maka material plastik cukup populer digunakan sebagai kemasan makanan ringan. Bagi produsen penting untuk mengetahui jenis plastik sehingga dapat memilih kemasan yang aman buat konsumen. Misalnya saja Polietilen (Polyethylene, PE).

Polietilen (PE) merupakan jenis plastik yang digunakan untuk mengemas snack sejak lama. High density polyethylene (HDPE) dapat digunakan untuk mengemas plastik jika dalam kondisi kedap udara. Ketebalan plastik yang direkomendasikan adalah 0.03 inci atau setara dengan 0.762 mm. Jenis kemasan plastik bisa transparan atau translucent. Penjelasan lebih lengkap dapat anda baca pada buku karangan Samuel A. Matz berjudul Snack Food Technology.

Selain produsen, pihak konsumen pun juga perlu hati-hati dalam memilih makanan ringan> Pasalnya ada beberapa penjual yang tidak aware dengan kecocokan antara produk dan bahan kemas. Sebagai konsumen anda perlu memperhatikan komposisi produk dan jenis plastik yang digunakan untuk mengemas makanan ringan tersebut. Perhatikan kesehatan saat memilih makanan. 

Kemasan aluminium foil

Aluminium foil merupakan material kemasan produk yang banyak digunakan penjual. Beberapa kelebihan kemasan ini adalah

  • Kemampuan kemasan alufoil dalam melindungi kualitas produk secara optimal menjadikan kemasan ini disukai customer. 
  • Aluminium foil bisa melindungi bahan makanan dan minuman dari kontaminasi kuman dan bakteri.
  • Anti air sehingga bisa melindungi produk dari pengaruh air. 
  • Awet. Material alu foil  tidak mudah rusak sehingga ideal dijadikan bahan kemas.

Selain kelebihan, alu foil juga beberapa kekurangan. Salah satunya adalah harganya lebih mahal dibanding material kemasan lain. Selain itu, aluminium foil perlu dikombinasikan dengan material lain seperti plastik agar kuat dan memberi perlindungan maksimal pada produk.

Kemasan dari karung goni

Khusus untuk Anda yang berniat menjual produk dalam bentuk biji (seperti kopi) maka bisa mempertimbangkan kemasan dari karung goni. Kemasan karung goni lebih ideal bila dipakai untuk produk yang ditujukan sebagai aroma terapi. Misalnya saja dijadikan parfum mobil yakni dengan menggantung kemasan karung goni berisi biji kopi di dekat dashboard mobil.

Rongga karung goni akan menjadi jalan bagi aroma produk agar keluar secara alami. Karung goni tidak cocok untuk mengemas produk yang penyimpnan dan distribusinya lama karena kualitas produk akan jauh berkurang.

Kemasan dari kaca

Jenis bahan kemasan kaca sering dijumpai dalam bentuk toples. Toples kaca memang cukup menarik untuk dijadikan kemasan produk . Pasalnya, tampilannya menarik dan konsumen dapat melihat langsung produk yang berada di dalamnya.

Kelebihan kemasan dari kaca adalah sifatnya inert, tahan air dan kedap udara. Kualitas produk di dalamnya pun akan terjaga.

Kekurangan kemasan dari kaca (toples) adalah:

  • Berat. Hal ini menyusahkan konsumen untuk membawanya saat bepergian. 
  • Mudah pecah. Perlu kehati-hatian memperlakukan kemasan ini saat distribusi dan penyimpanan.
  • Harganya lebih mahal dibanding material lain sehingga kurang cocok untuk pelaku bisnis produk yang kondisi modalnya terbatas.

Jenis material yang bisa digunakan untuk mengemas produk kopi baik bubuk maupun biji cukup beragam. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang diuraikan di atas. Maka tak perlu buru-buru pada saat memilih material kemasan produk, karena perlu menimbang satu dan lain hal.

grosir kemasan makanan ringan (snack) yang menarik dan ramah lingkungan

Sebagai representasi makanan ringan, maka bahan/material kemasan pun perlu diperhatikan kualitasnya. Ada beragam jenis bahan kemasan makanan ringan yang tersedia di pasaran. Secara umum jenis material kemasan adalah:

  • Plastik
  • Kertas
  • Aluminium foil
  • Kaleng
  • Styrofoam 

Berikut adalah penjelasan tentang bahan pembuatan kemasan yang sering dijumpai di pasaran:

Kemasan dari Timah (tin)

Kaleng Kemasan Makanan Ringan (Snack): Jenis, Sifat & Harga Jual

Kaleng kerap dijadikan sebagai kemasan produk makanan ringan seperti kue kering. Biasanya bahan kaleng dilapisi dengan timah putih agar tidak berkarat. Jika tidak dilapisi maka kaleng akan mudah berkarat yang tentunya akan mencemari makanan yang dibungkus di dalamnya. 

Ada 2 jenis kemasan dari bahan kaleng, yakni tinplate dan tin-free steel. Bila anda ingin menjadikan kaleng sebagai kemasan makanan ringan, maka silakan baca kelebihan dan kekurangannya berikut ini.

Tinplate

KelebihanKekurangan
Tahan air dan panasDapat bereaksi dengan makanan
AwetMemerlukan pembuka kaleng
Dapat didaur ulang dan mudah dipisahkan dari kumpulan sampah (bersifat magnetis)Heavier than aluminium
A cheaper alternative to aluminium 

Beberapa manfaat dari tinplate adalah sebagai kemasan makanan, kopi, permen, coklat, kotak perlengkapan pernikahan, kotak obat, penyimpan elektronik, untuk menyimpan alat tulis, menyimpan kosmetik, dll.

Tin-free steel

KelebihanKekurangan
Kuat dan tahan lamaTidak dapat di las
Tahan panasMudah berkarat
Dapat didaur ulangMemerlukan pembuka kaleng
Harga lebih murah dari tinplateLebih berat daripada aluminium

Kemasan dari bahan Styrofoam 

Jenis material lainnya yang sering dipakai untuk mengemas makanan adalah styrofoam. Styrofoam merupakan kopolimer styrene, yakni pengembangan dari polistiren. 

Di masyarakat pedesaan, styrofoam sering digunakan untuk membungkus makanan siap santap, seperti bubur. Di luar negeri, styrofoam sering digunakan untuk mengemas makanan dan peralatan laboratorium.

Twinpack Indonesia

perusahaan yang fokus menyediakan kemasan cetak & kemasan polos siap pakai untuk berbagai industri, mulai dari start up dan menengah. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2016 ini, saat ini berada dibawah induk PT Afentura Kemastama Madani.

Artikel Terbaru